Proses pembentukan tanah adalah perubahan dari bahan
induk menjadi lapisan tanah. Perkembangan tanah dari bahan induk yang padat
menjadi bahan induk yang agar lunak, selanjutnya berangsur-angsur menjadi tanah
pada lapisan bawah (subsoil) dan lapisan tanah bagian atas (topsoil), dalam
jangka waktu lama sampai ratusan tahun hingga ribuan tahun. Perubahan-perubahan
dari batuan induk sampai menjadi tanah karena batuan induk mengalami proses
pelapukan, yaitu proses penghancuran karena iklim.
Ada 4 tahap
proses pembentukan tanah :
Tahap I :
Pada tahap ini permukaan batuan yang tersingkap di permukaan akan berinteraksi
secara langsung dengan atmosfer dan hidrosfer. Keadaan ini akan menyebabkan
permukan batuan ada pada kondisi yang tidak stabil. Pada keadaan ini lingkungan
memberikan pengaruh berupa perubahan – perubahan kodisi fisik seperti
pendinginan, pelepasan tekanan, pengembangan akibat panas (pemuaian), juga
kontraksi (biasanmya akibat pembekuan air pada pori – pori batuan membentuk
es), yang menyebabkan terjadinya pelapukan secara fisik (disintegrasi).
Pelapukan fisik ini membentuk rekahan – rekahan pada permukaan batuan
(Cracking) yang lama kelamaan menyebabkan permukaan batuan terpecah – pecah
membentuk material lepas yang lebih kecil dan lebih halus. Kemudian
selain itu, akibat berinteraksinya permukan batuan dengan lapisan atmosfer dan
hidrosfer juga akan memicu terjadinya pelapukan kimiawi (Dekomposisi)
diantaranya proses oksidasi, hidrasi, hidrolisis, pelarutan dan lain
sebagainya. Menjadikan permukaan batuan lapuk, dengan merubah struktur dan
komposisi kimiawi material batuannya. Membentuk material yang lebih lunak dan
lebih kecil (terurai) dibanding keadaan sebelumnya, seperti mineral – mineral
lempung.
Tahap II :
Pada tahap ini, setelah mengalami pelapukan bagian permukaan batuan yang lapuk
akan menjadi lebih lunak. Kemudian rekahan – rekahan yang terbentuk pada batuan
akan menjadi jalur masuknya air dan sirkulasi udara. Sehingga dengan proses –
proses yang sama, terjadilah pelapukan pada lapisan batuan yang lebih dalam. Selain
itu, Pada tahap ini di lapisan permukaan batuan mulai terdapat calon makhluk
hidup (Organic Matter).
Tahap III :
Pada tahap ini, di lapisan tanah bagian atas mulai muncul tumbuh – tumbuhan
perintis. Akar tumbuhan ini membentuk rekahan pada lapisan – lapisan batuan
yang ditumbuhinya (mulai terjadi pelapukan Biologis). Sehingga rekahan ini
menjadi celah/ jalan untuk masuknya air dan sirkulasi udara. Selain
itu, dengan kehadiran tumbuhan, material sisa tumbuhan yang mati akan membusuk
membentuk humus (akumulasi asam organik). Pada dasarnya humus memiliki sifat
keasaman. Proses pelapukan akan dipicu salah satunya oleh adanya faktor
keasaman. Sehingga dengan hadirnya humus akan mempercepat terjadinya proses
pelapukan. Pembentukan larutan asam pun terjadi pada akar-akar tanaman. Akar
tanaman menjadi tempat respirasi (pertukaran antara O2 dan CO2) serta
traspirasi (sirkulasi air). Air yang terinfiltrasi ke dalam lapisan tanah
akan membawa asam humus yang ada di lapisan atas melalui rekahan – rekahan yang
ada. Menjangkau lapisan batuan yang lebih dalam. Ini semua akan menyebabkan
meningkatnya keasaman pada tanah yang kemudian akan memicu terjadinya pelapukan
pada bagian-bagian tanah serta batuan yang lebih dalam. Membentuk lapisan –
lapisan tanah yang lebih tebal. Dengan semakin tebalnya lapisan-lapisan
tanah, air yang tefiltrasi ke dalam lapisan tanah dapat melakukan proses
pencucian(leaching) terhadap lapisan-lapisan yang dilaluinya. Sehingga tahapan ini
merupakan awal terbetuknya horizon-horozon tanah.
Tahap IV :
Pada tahap ini, tanah telah menjadi lebih subur. Sehingga tumbuhlah tumbuhan –
tumbuhan yang lebih besar. Dengan hadirnya tumbuhan yang lebih besar,
menyebabkan akar – akar tanaman menjangkau lapisan batuan yang lebih dalam.
Sehingga terbentuk rekahan pada lapisan batuan yang lebih dalam. Pada tahapan
ini lapisan humus dan akumulasi asam organik lainnya semakin meningkat. Seperti
proses yang dijelaskan pada tahap – tahap sebelumnya, keadaan ini mempercepat
terjadinya proses pelapukan yang terjadi pada lapisan batuan yang lebih dalam
lagi. Kemudian pada tahap ini juga terjadi proses pencucian yang
intensif. Air yang ter-infiltrasi(meresap) ke dalam lapisan – lapisan tanah
membawa mineral – mineral yang ada di lapisan atas dan mengendapkannya pada
lapisan – lapisan dibawahnya. Sehingga terbentuklah akumulasi mineral – mineral
tertentu pada lapisan – lapisan tanah tertentu membentuk horizon tanah. Horizon horizon tanah ini mengandung komposisi unsur serta karakteristik yang berbeda
antara satu dengan yang lainnya.
http://duniainspirasiku.wordpress.com/2012/09/10/proses-pembentukan-tanah/
http://id.wikipedia.org/wiki/Tanah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar